Kegiatan Pembinaan Dagang Canang untuk Mendorong Gerakan Ekonomi Umat Tahun 2017

FOTO BERITA PEMBINAAN DAGANG CANANG TAHUN 2017
(Ura Hindu) Denpasar, 16 Maret 2017

Pemberdayaan ekonomi umat merupakan usaha untuk menjadikan ekonomi umat menjadi lebih kuat dan berdaya saing. Sebelumnya, permasalahan yang umumnya lebih banyak dihadapi oleh usaha kecil dan menengah terletak pada akses permodalan dan bidang pemasaran. Namun kini, pemilik usaha kecil dan menengah, salah satunya dagang canang, lebih banyak dituntut untuk mengedepankan kreativitas, inovasi dan penggunaan teknologi informasi untuk dapat mengembangkan usaha yang telah dimiliki. Oleh karena itu, Bidang Urusan Agama Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali melaksanakan kegiatan Pembinaan Dagang Canang pada tanggal 14 dan 15 Maret 2017 bertempat di Aula Hotel Puri Nusa Indah yang beralamat di Jalan Waribang Nomor 99, Kota Denpasar. Peserta yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini berjumlah 120 orang dimana pada tanggal 14 Maret 2017 kegiatan Pembinaan Dagang Canang ini diikuti oleh 60 orang yang merupakan pedagang canang dari Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan juga Kabupaten Tabanan sedangkan pada tanggal 15 Maret 2017 kegiatan ini diikuti oleh 60 orang yang merupakan pedagang canang dari Kabupaten Gianyar, Bangli dan Klungkung.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Pembinaan Dagang Canang adalah untuk mendorong gerakan ekonomi umat guna mewujudkan kehidupan Umat Hindu yang mapan dan sejahtera. Kegiatan ini juga diarahkan untuk membantu pedagang canang memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan baru. Harapannya tentu saja agar pedagang canang mampu mandiri dan bersaing dalam hal pengembangan ekonomi sehingga kesejahteraan umat Hindu di Propinsi Bali semakin meningkat.

Kegiatan Pembinaan Dagang Canang dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali (I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag) dilanjutkan dengan pemberian materi. Dalam sambutannya, Beliau mengajak peserta untuk terus mendalami ajaran agama karena agama juga sangat penting dalam menjalankan ekonomi. Dalam menjalankan usaha, peserta diharapkan tidak henti-hentinya belajar untuk melayani konsumen dengan sebaik-baiknya, bekerja dengan hati dan tentu saja dengan sepenuh hati. Berusaha untuk terus menekuni usaha yang telah dijalankan sampai bisa berkembang dengan baik. Beliau berpesan, seorang pemilik usaha tidak boleh iri melihat keberhasilan usaha lain. Sebisa mungkin hindari terjadinya konflik dengan pemilik usaha yang bergerak di bidang usaha yang sama. Apabila memang diperlukan maka tidak ada salahnya berusaha untuk mencari tempat berdagang lain yang juga strategis dan aman serta berikan tawaran harga yang bersaing. Tetaplah menekuni usaha sendiri. Apabila kita sudah baik maka yang akan kita dapatkan juga akan baik.

Satu hal penting yang ditekankan oleh Beliau adalah seorang pedagang canang tidak boleh sekalipun berbohong dalam proses pembuatan canang, terutama yang terkait dengan isi canang atau kelengkapannya. Berusahalah untuk membuat canang agar tampak menarik dengan menggunakan bunga yang segar. Apabila pada hari-hari tertentu terjadi peningkatan harga bahan, maka pedagang canang sebaiknya mengikuti dengan menaikkan harga jual canang. Jangan sekali-sekali mengurangi kelengkapan canang atau banten yang akan dijual.

Narasumber kedua yang dihadirkan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah Kepala Bidang Pendidikan Agama Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali (Drs. Ida Bagus Mastika, M.Fil.H). Salah satu hal penting yang banyak dicatat oleh peserta kegiatan adalah tips menjadi pedagang yang baik yang disampaikan oleh Beliau, yaitu ramah kepada pembeli, sigap dalam melayani pembeli (berikan pelayanan yang terbaik), menghargai uang kecil, perhatikan kualitas barang atau dalam hal ini canang yang kita jual, perhatikan ketersediaan barang yang akan kita miliki, jangan terlalu sering tutup (tidak berjualan), perhatikan kebersihan, usahakan tempat kita berdagang memiliki penerangan yang baik dan tidak tamak.

Narasumber terakhir yang hadir memberikan materi dalam kegiatan penyuluhan ini adalah Plt. Kepala Bidang Urusan Agama Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali (I Gusti Ketut Mudiana, S.Ag, M.Ag). Beliau menghimbau pedagang canang untuk membentuk kelompok dagang canang untuk memperkuat eksistensi. Dengan menerapkan pola kemitraan diharapkan usaha mikro, kecil maupun menengah dapat bekerja lebih produktif lagi. Selain itu, kedepannya diharapkan akan tercipta jejaring usaha sehingga mampu mendorong pemberdayaan ekonomi umat di tempat lainnya. Apabila memungkinkan, pedagang canang yang sudah memiliki usaha dengan manajemen yang baik dapat mencoba untuk membuka peluang usaha lain yang belum digarap seperti misalnya kuliner Bali.

Peserta kegiatan pembinaan kali ini berharap agar kegiatan semacam ini tetap dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya agar dapat menyentuh lebih banyak lagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah lainnya yang ada di Propinsi Bali. Kegiatan pembinaan ini juga sangat berguna sebagai media komunikasi antar pengusaha untuk selanjutnya dapat saling menjalin kerjasama demi pengembangan usaha masing-masing. (ts)

Berita Daerah LAINNYA