STAHN Mpu Kuturan Kukuhkan 32 Guru Profesional Agama Hindu

Foto bersama usai pengukuhan 32 guru agama Hindu sebagai guru profesional melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) Gelombang 2 di Hotel Bali Taman, Lovina, Jumat (12/1/2024) siang.

SINGARAJA, (BIMAS HINDU) – Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja berhasil mengukuhkan 32 guru agama Hindu sebagai guru profesional melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) Gelombang 2.

Pengukuhan 32 guru agama Hindu tesebut digelar secara hybrid di Hotel Bali Taman, Lovina, Jumat (12/1/2024) siang.

Ketua Panitia Pelaksana Program Studi PPG Agama Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Komang Sesara Aryana, mengungkapkan bahwa para guru agama Hindu yang lulus berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Hal itu, kata dia, menunjukkan bahwa prestasi STAHN Mpu Kuturan tak hanya diperhitungkan di Bali.

Ia menjelaskan, sistem perkuliahan PPG menggunakan Learning Management System (LMS) yang disediakan oleh Panitia Nasional PPG Kementerian Agama, memungkinkan perkuliahan dilakukan secara daring.

Selama perkuliahan, para dosen dan pengelola program juga terus belajar dan menyesuaikan diri dengan pola perkuliahan PPG ini.

“Proses perkuliahan PPG Batch 2 Tahun 2023 ini melibatkan 17 dosen STAH Negeri Mpu Kuturan dan empat Guru Pamong, mulai dari pendalaman materi pedagogik, profesional (bidang studi), lokakarya, PPL, hingga penyusunan PTK yang terintegrasi dengan kegiatan PPL,” katanya.

Wakil Ketua 1 STAHN Mpu Kuturan Singaraja, I Made Sedana mengatakan bahwa guru profesional adalah mereka yang kompeten dan menguasai keterampilan serta sikap sesuai dengan 4 standar, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

“Guru profesional mencintai profesinya bukan hanya dalam konteks keempat standar tersebut, tapi juga berasal dari hati nurani. Guru harus senantiasa mengikuti perkembangan teknologi untuk bisa memberikan pengajaran yang terbaik,” tambah Sedana.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Ditjen Bimas Hindu Trimo, memberikan apresiasi kepada STAHN Mpu Kuturan Singaraja atas suksesnya penyelenggaraan PPG pertama kali di tengah situasi yang tidak menentu.

“Apresiasi ini terkait pelaksanaan PPG yang melibatkan guru-guru agama Hindu dari berbagai wilayah di tanah air dengan berbagai kendala dan dinamika, terutama permasalahan sinyal dalam konteks pelaksanaan PPG daring (dalam jaringan),” tuturnya.

"Di beberapa wilayah memang sangat susah sinyal misalnya saja di Toraja. Saya sempat berkunjung ke sana dan memang tidak ada sinyal. Belum lagi beberapa wilayah di Kalimantan," ujar Trimo.

Trimo juga memberikan penghargaan kepada para guru yang lulus melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Proses PPG yang bersumber dari LPDP ini prosesnya memang tidak mudah. Bahkan, terkesan 'berdarah-darah'. Oleh karena itu, saya apresiasi bapak dan ibu yang pada momen ini sudah berhasil dan sukses dikukuhkan sebagai guru profesional agama Hindu," pungkas Direktur Pendidikan Hindu Trimo.


Berita Daerah LAINNYA