Peresmian Pura Puseh Sidorejo oleh Direktur Urusan Agama Hindu

Rabu, 12 Oktober 2016. Pura sebagai titik pusar konsentrasi Umat Hindu di samping merupakan sarana untuk meningkatkan dan memantapkan Sradha dan Bhakti umat Hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana mempererat persaudaraan sesama umat Hindu apapun latar belakang etnisnya, memajukan pendidikan dan usaha-usaha yang bersifat sosial budaya keagamaan. Tanggal 12 Oktober 2016 salah satu Pura yang ada di Desa Sidorejo Kec. Sekampung Udik Kab. Lampung Timur diresmikan oleh Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI yang di Wakili oleh Direktur Urusan Agama Hindu Bapak Drs. I Wayan Budha, M.Pd.

Dalam penyampaian sambutannya Direktur Urusan Agama Hindu mengatakan "Untuk mendekatkan umat manusia di bumi dengan Tuhan yang maha esa, Para Dewata, roh suci para Rsi Agung dan roh suci leluhur, maka umat Hindu berdasarkan petunjuk susastra Hindu yang ada dalam Weda membuat tiruan (replika) sorga dan diturunkan atau di buat di bumi ini. Bentuk tiruan sorga tersebut adalah berupa Pura yang di dalamnya terdapat aneka bangunan suci atau pelinggih sebagai sthana Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu setelah Pura di bangun harus segera disucikan dan difungsikan diantaranya dengan Upacara atau ritual melaspas dan Ngenteg Linggih untuk memantapkan serta menyucikan sthana-Nya".

Pura yang di resmikan Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI tersebut di beri nama Pura Puseh - Desa Bale Agung Jagad Dhita Desa Adat Sidorejo yang sudah berdiri sejak tahun 1960 an dan acara puncak upacara ngenteg linggih nya dilaksanakan pada Purnama Kapat tanggal 15 Oktober 2016. Hadir Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat, Bapak Mayjen(Purn) S.N Suwisma, Bupati Lampung Timur yang di wakili oleh Sekeretaris Daerah, Pembimas Hindu Kemenag Prov. Lampung, Ketua PHDI Prov. Lampung, WHDI Kota Bandar Lampung, Para anggota DPRD Kab. Lampung Timur beserta seluruh umat Hindu yang ada di Kabupaten Lampung Timur.

Dengan berdirinya Pura termasuk Pura Puseh-Desa Bale Agung Jagad Dhita Desa Adat Sidorejo, Umat Hindu akan lebih dekat mengenal sesama umat di sekitarnya dan sebagai sarana pendidikan sosial keagamaan, maka seseorang dapat mengenal dan memahami aktivitas ritual dan seni sakral yang berlangsung secara periodik di pura,imbuh S.N Suwisma

Berita Pusat LAINNYA