Program KMHDI Mengajar Resmi Diluncurkan, Bakal Digelar Serentak di 50 Kota/Kabupaten

Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) resmi meluncurkan program KMHDI Mengajar di Aula Auditorium Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Minggu (5/5/2024).

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) resmi meluncurkan program KMHDI Mengajar di Aula Auditorium Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Minggu (5/5/2024).

Dengan mengusung tema 'Mewujudkan Pendidikan Yang Inklusif' di tahun 2024, program KMHDI Mengajar ini akan digelar serentak di 50 Kota/Kabupaten di 22 Provinsi. Adapun KMHDI Mengajar ini menjadi program nasional yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2017. 

Hadir di acara launching KMHDI Mengajar, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. I Nengah Duija, Menteri PPPA yang diwakili oleh Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Titi Eko Rahayu.

Ketua Umum PP KMHDI I Wayan Darmawan menyampaikan bahwa KMHDI Mengajar ini mencoba hadir di tengah anak-anak Hindu kususnya di daerah tertinggal, terbelakang dan terluar (3T). Menurutnya, banyak persoalan pendidikan yang harus menjadi perhatian bersama. Belakangan sering dibicarakan Generasi Indonesia Emas 2045 dan bagaimana memberdayakan SDM Indonesia yang hari ini jumlahnya mencapai 275 juta. 

"Jadi untuk mencapai titik Indonesia Emas 2045 salah satu kuncinya adalah mendorong pendidikan yang inklusif, pendidikan yang merata dan pendidikan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat bagi seluruh anak-anak yang ada di pelosok dan ana-anak yang ada di pinggir sekalipun mendapat akses yang sama," kata I Wayan Darmawan.

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa angka anak Drop Out (DO), putus sekolah dan anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi itu masih sangat tinggi, bahkan setiap tahun selalu meningkat.

"Ini menjadi PR kita bersama dan harus menjadi perhatian termasuk juga pemerintah untuk mengambil kebijakan, oleh karena itu. PR-PR inilah yang menjadi perhatian kita di KMHDI sejak 2015 kemudian menjadi program nasional tahun 2017," ujarnya.

KMHDI sebagai organisasi mahasiswa, kata dia, meyakini bahwa PR besar di bidang pendidikan tidak bisa dilimpahkan sepenuhnya tanggung jawab itu kepada pemerintah, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama.

"Perlu gotong royong perlu andil dari seluruh organisasi keumatan termasuk KMHDI di dalamnya. Termasuk tentang Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang Pendidikan Widyalaya, KMHDI menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang mendukung terbitnya PMA untuk mendorong dan meningkatkan kualitas SDM Hindu," katanya.

Disebutkan olehnya bahwa dalam program KMHDI Mengajar nantinya akan ada banyak materi yang disampaikan seperti pendidikan dasar Agama Hindu, dasar-dasar membaca kitab suci Hindu, pengenalan dasar tentang stunting hingga pengenalan akan bahaya narkoba di kalangan remaja.

"Ada juga bijak bermedia sosial. Hari ini memang media sosial selain menjadi kekuatan dan peluang namun bisa berdampak negatif bagi perkembangan anak di desa-desa kalau tidak dibekali dengan pengetahuan dan pengelolaan yang baik," ujarnya.

Di samping itu, kata dia, KMHDI sendiri mendorong kader kader mahasiswa untuk bisa aktif dan peduli terhadap lingkungan. "Sekecil apa pun mahasiswa harus berkontribusi terhadap kemajuan bangsa ini karena generasi milenial dan Gen Z ini adalah harapan bagi kemajuan bangsa Indonesia ini," ujarnya.

"Kami berharap melalui program KMHDI mengajar anak-anak mendapat dukungan semangat dan informasi yang cukup sehingga gairahnya dalam menuntut ilmu gairahnya dalam mencapai mimpi dapat terus tumbuh dan berkembang," pungkasnya.


Berita Pusat LAINNYA