Raker UHN I Gusti Bagus Sugriwa 2024, Prof. Duija Tekankan Pakta Integritas Pimpinan PTKHN

Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof. I Nengah Duija saat memberikan materi di Raker Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar di Bandung, Sabtu (13/4/2024).

BANDUNG, (BIMAS HINDU) - Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menggelar Rapat Kerja (Raker) Tahun Anggaran 2024 di Badung, Sabtu (13/4/2024).

Raker tersebut digelar dengan tujuan dilaksanakannya Rapat Kerja (Raker) ini yaitu untuk mengevaluasi Kinerja dan pelaksanaan anggaran tahun 2023. Kemudian menetapkan target kinerja capaian Renstra.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Raker UHN I Gusti Bagus Sugriwa Tahun Anggaran 2024 I Ketut Budi Rach Suarjaya.

"Selain itu, tujuan diadakan acara ini juga untuk menyusun Rencana Kerja tahun 2025. Dengan dilaksanakannya kegiatan raker ini diharapkan mampu menghasilkan ide-ide dan inovasi-inovasi baru program kerja pelaksanaan anggaran di tahun mendatang," katanya.

Acara raker ini didasarkan pada Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Nomor: 597 Tahun 2024 tentang Penetapan Panitia Pelaksana, Peserta dan Narasumber Rapat Kerja (Raker) Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Tahun Anggaran 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh Pejabat Struktural dan Non struktural, Perwakilan dari Unsur Senat Universitas, Peserta perwakilan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli, Ikatan Alumni UHN dan serta para pengelola keuangan di lingkungan UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang berjumlah 110 (seratus sepuluh orang) peserta.

Ia mengatakan, ada 3 narasumber dalam kegiatan ini yaitu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Jakarta, yang kedua dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, dan Koordinator Stafsus Menteri Agama RI Jakarta.

"Dengan hormat kami mohon perkenan Bapak Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama untuk memberikan sambutan, arahan sekaligus membuka secara resmi acara Rapat Keja (Raker) UHN I Gusti Bagus Sugriwa Tahun 2024," katanya.

"Kami berharap semoga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar serta bisa memberikan manfaat bagi kemajuan UHN," pungkasnya.

Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija dalam sambutannya menyampaikan capaian bidang pendidikan di bawah naungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, yaitu tentang alih status dan penegerian PTKH dan juga lahirnya 105 Pendidikan Widyalaya.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Bimas Hindu kemudian memberikan penekanan tentang Pakta Integritas Komitmen Kinerja Pimpinan PTKHN, capaian kinerja dalam jangka waktu 9 bulan, yaitu:

1. Menciptakan ekosistem kampus yang inklusif melalui pemahaman keagamaan yang moderat dan nasionalisme yang kuat. 

2. Meningkatkan integritas pada ekosistem perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKN) yang meliputi: penerimaan mahasiswa baru, pengelolaan anggaran, pengadaan barang dan jasa, penelitian, akademik dan pengisian jabatan. 

4. Meningkatkan akreditasi program studi dan institusi menjadi unggul

5. Memperkuat peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai pengawas internal PTKN. 

6. Meningkatkan internasionalisasi perguruan tinggi. 

7. Mendukung implementasi penyelenggaraan jaminan produk halal dan gerakan nasional mandatori halal 2024. 

8. Mewujudkan target kinerja realisasi anggaran sebesar 70% pada bulan juli 2024.

Kamudian, sebagai narasumber, Prof. Duija menyampaikan materi tentang 'Pengelolaan dan Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu yang Bermutu'. Untuk meraih PTKH yang Prof. Duija menjelaskan apa yang harus dilakukan pemimpin PTKHN.

"Pemimpin PTKG harus menemukenali posisi kampus. Perlu menganalisa posisi kampus saat ini. Untuk mencapai rangking dari lembaga pemeringkat tertentu, perlu mempertimbangkan kekuatan yang dimiliki," katanya.

Selain itu, pemimpin PTKH perlu menakar Sumber Daya Manusia (SDM). Perlu memperhatikan kecukupan dan rasio dosen-mahasiswa. "Pemenuhan rasio Ideal menempati posisi fundamental dan strategis karena berkonsekuensi kepada keseluruhan proses Tridharma Perguruan tinggi," katanya.

Prof. Duija melanjutkan, hal lain yang mesti dikerjakan pemimpin PTKH yaitu memperhatikan kualifikasi akademik dosen dan mengelola mahasiswa. "Pada setiap PS Sarjana, sekurang-kurangnya 50% DTPS harus berpendidikan S3, dan tidak diperkenankan dosen hanya berijazah S1. PT perlu mendorong dan memfasilitasi dosen untuk Studi S3 dan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas," ujarnya.

Dalam mengelola mahasiswa PTKH, lanjut dia, keketatan seleksi menjadi sarana peningkatan kualitas input. "Untuk mencapai itu, Pimpinan PT dan Humas menetapkan strategi sosialisasi menampilkan keunggulan distingsi setiap PS yang dimiliki, melibatkan mahasiswa atau alumni berprestasi," jelasnya.

Selain itu, perlu juga memperhatikan mutu dan kinerja layanan, prestasi akademik-non akademik mahasiswa, masa studi dan retensi serta pengupayaan beasiswa selain dari Pemerintah Pusat.

Lebih lanjut, Prof. Duija menjelaskan bahwa, untuk meraih kampus Hindu kelas dunia, kurikulum berstandar internasional diperlukan agar prodi mampu menawarkan layanan pendidikan yang mampu menyiapkan lulusan berkontribusi di level internasional.

"Agar Prodi memiliki kesetaraan dengan program sejenis di negara lain, dibuktikan dengan memperoleh pengakuan dari lembaga akreditasi internasional. Selain itu, PTKH perlu berinvestasi memberikan kesempatan dosen muda potensial untuk memiliki pengalaman belajar di PT kelas dunia. Juga kerja sama internasional yang dapat diwujudkan oleh PT melalui Prodi adalah Student mobility, double degree dan sandwich," katanya.

Turut hadir Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II dan Wakil Rektor III, Ketua dan Sekretaris Senat, Kepala Biro AUPK, Kepala Biro AAKK, Dekan Fakultas, Direktur Pascasarjana, Seluruh pejabat struktural dan Non Struktural serta seluruh peserta Raker.


Berita Pusat LAINNYA