Ahimsa Wujud Dari Moderasi Beragama

Ahimsa merupakan salah satu bagian dari Panca Yama Bratha, yaitu lima macam pengendalian diri tingkat dasar untuk memcapai kebahagiaan lahir dan batin. Kata Ahimsa berasal dari Bahasa Sansekerta dari urat kata “A” yang artinya tidak, dan “himsa” yang berarti membunuh atau menyakiti. Maka kata Ahimsa berarti tidak membunuh atau menyakiti mahluk hidup yang lainnya. Ajaran Ahimsa tertuang dalam Kitab Bhawadgita XVI-2, yang isinya “Tidak menyakiti, benar, bebas dari nafsu amarah, tanpa keterikatan, tenang, tidak memfitnah, kasih sayang kepada sesama mahluk, tidak dibingungkan oleh keinginan, lemah lembut, sopan dan berketetepan hati”. Pernyataan sloka tersebut didukung oleh Kitab Manu Smerti IV.238, yaitu “Janganlah menyakiti mahluk apapun juga, biarlah ia perlahan- lahan memupuk sifat dharma itu, bagaikan anai- anai mendirikan sarangnya”. Dan juga dipertegas dalam Kitab Sarasamuccaya Sloka  135,  bahwa “karena itu usahakanlah kesejahteraan semua mahluk, jangan berbuat tidak welas asih kepada semua mahluk”.