Moderasi Beragama Dalam Ajaran Agama Hindu

Moderasi beragama dalam ajaran Hindu juga dapat dilihat dalam konsep ajaran Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana, dan Catur Paramita. Tujuan Ajaran ini adalah menuntun umat Hindu agar menjadi kaum moderat yang mampu selalu bersikap tenggang rasa di tengah berbagai perbedaan yang ada. Tri Kaya Parisudha adalah tiga kemampuan yang harus disucikan dalam hidup bersama dengan orang lain, pertama manacika yaitu kemampuan berpikir baik dan benar. Kedua, wacika yaitu kemampuan berkata-kata yang baik dan benar. Dan ketiga, kayika, yaitu kemampuan untuk bertingkah laku yang baik dan benar.   

Konsep ajaran Tri Kaya Parisudha ini apabila diterapkan dalam kehidupan sehari hari maka akan melahiran hubungan/relasi sosial yang harmonis. Sebagaimana dalam ajaran Hindu juga dikenal tiga penyebab kebahagiaan atau keharmonisan yang disebut Tri Hita Karana. Ajaran  Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan manusia dengan Tuhan (Perhyangan), hubungan dengan sesama manusia (Pawongan), dan hubungan dengan alam sekeliling (Palemahan). Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya.  Menghargai sesama aspek di sekelilingnya akan menciptakan hubungan yang harmonis, terutama dalam konteks moderasi beragama aspek pawongan memegang khasanah yang cukup menonjol. Moderasi beragama bukanlah mempermasalahkan agamanya, melainkan pemeluk dari agamanya yang tidak lain adalah manusia. Melalui konsep Pawongan agama Hindu mengisyaratkan semua manusia adalah wajib untuk saling bahu membahu membangun peradaban yang humanis kendati ditengah pluralitas beragama yang cukup tinggi. Membangun hubungan yang harmonis dalam konsep Hindu dapat diterapkan dengan mengamalkan ajaran Catur Paramita.