Pembentukan Karakter Anak Melalui Catur Guru

Pelita Dharma Pembentukan Karakter Anak Melalui Catur Guru oleh Widiastuti
Lokasi Pura Widya Dharma STHD Klaten
Catur Guru Kata catur berasal dari bahasa sansekerta yang berarti empat, kata guru berasal dari gur yang berarti mengangkat, gu berarti kegelapan dan ru berarti penerangan.
Jadi guru adalah seseorang yang berpengetahuan dan memberikan pencerahan serta mampu untuk mengarahkan orang lain. Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu
spiritual/kejiwaan siswa-siswanya atau mahasiswanya. Dalam Taitiriya Upanisad (VII:4) dikatakan bahwa seorang guru hendaknya mengajarkan dengan sepenuh hati dan jiwanya. Keberadaan guru juga dijelaskan dalam epos besar Ramayana dan Mahabharata, dalam ramayana dikisahkan tentang pendidikan yang ditempuh oleh Sri Rama serta ketiga adiknya
Bharata. Orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama mengarahkan putra-putrinya ke hal-hal yang positif, serta tidak bisa lepas dari sarana dan prasana yang disiapkan dalam pembentukan karakter anak di samping keadaan lingkungan sosial dan budaya. Sesuai dengan
ajaran Hindu ada 4 guru yang harus dihormati yaitu:
Bagian-bagian Catur Guru
1. Guru Swadhyaya adalah Ida Sang Hyang Widhi.
2. Guru Rupaka atau Guru Reka adalah orangtua kita,
3. Guru Pengajian adalah guru yang mengajar di sekolah,
4. Guru Wisesa adalah pemerintah