“ Tema Nyepi Nasional di Tahun Baru Saka 1940 yaitu Melalui Catur Brata Penyepian Kita Tingkatkan Soliditas sebagai Perekat Keberagaman dalam Menjaga Keutuhan NKRI sangat relevan dan strategis dalam menjaga dinamika berbangsa dan bernegara dalam rangka menjaga dan memperkokoh kerukunan umat beragama dalam bingkai NKRIâ€.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin dalam sambutannya sesaat sebelum pelaksanaan upacara ritual Tawur Agung Nasional Nyepi tahun Baru Saka 1940 / 2018 Masehi yang secara nasional dipusatkan di Candi Prambanan. Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saefuddin memberikan arahan sekaligus pesan moral bagi umat Hindu di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama mengawali sambutannya dengan mengatakan lebih suka menggunakan istilah Hari Suci Nyepi daripada Hari Raya Nyepi. Menurutnya Hari Suci Nyepi mempunyai makna yang lebih sakral dan mendalam. Diharapkan melalui ritual sakral Nyepi umat Hindu akan memperoleh kebahagiaan lahir batin.
Lebih lanjut Menteri Agama juga berpesan pentingnya sikap saling memberi, saling menghargai dan saling menghormati diantara umat beragama yang harus secara terus menerus dilakukan dengan penuh keikhlasan. Umat Hindu dalam melaksanakan brata penyepiannya tentu memerlukan tingkat konsentrasi dan ketenangan yang tinggi. Sudah selayaknya sebagai insan beragama kita memberikan kesempatan kepada saudara kita umat Hindu untuk melaksanakan ibadahnya. Pun demikian umat Hindu juga diharapkan tidak menuntut yang berlebihan terhadap umat beragama lain yang tidak melaksanakan Nyepi.
Pada penghujung sambutannya Menteri Agama mengucapkan Selamat Melaksanakan Brata Penyepian dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka 1940 bagi seluruh umat Hindu di Indonesia. Selain Menteri Agama, Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudhi Latif juga turut memberikan pesan moral kepada umat Hindu terkait penguatan ideologi Pancasila. Komitmen bangsa Indonesia terhadap ideologi Pancasila sedang diuji. Yudhi yakin tokoh umat Hindu di Indonesia bisa berkontribusi dan turut serta menanamkan kembali nilai – nilai luhur Pancasila kepada umatnya demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. (RDT)
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin dalam sambutannya sesaat sebelum pelaksanaan upacara ritual Tawur Agung Nasional Nyepi tahun Baru Saka 1940 / 2018 Masehi yang secara nasional dipusatkan di Candi Prambanan. Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saefuddin memberikan arahan sekaligus pesan moral bagi umat Hindu di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama mengawali sambutannya dengan mengatakan lebih suka menggunakan istilah Hari Suci Nyepi daripada Hari Raya Nyepi. Menurutnya Hari Suci Nyepi mempunyai makna yang lebih sakral dan mendalam. Diharapkan melalui ritual sakral Nyepi umat Hindu akan memperoleh kebahagiaan lahir batin.
Lebih lanjut Menteri Agama juga berpesan pentingnya sikap saling memberi, saling menghargai dan saling menghormati diantara umat beragama yang harus secara terus menerus dilakukan dengan penuh keikhlasan. Umat Hindu dalam melaksanakan brata penyepiannya tentu memerlukan tingkat konsentrasi dan ketenangan yang tinggi. Sudah selayaknya sebagai insan beragama kita memberikan kesempatan kepada saudara kita umat Hindu untuk melaksanakan ibadahnya. Pun demikian umat Hindu juga diharapkan tidak menuntut yang berlebihan terhadap umat beragama lain yang tidak melaksanakan Nyepi.
Pada penghujung sambutannya Menteri Agama mengucapkan Selamat Melaksanakan Brata Penyepian dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka 1940 bagi seluruh umat Hindu di Indonesia. Selain Menteri Agama, Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudhi Latif juga turut memberikan pesan moral kepada umat Hindu terkait penguatan ideologi Pancasila. Komitmen bangsa Indonesia terhadap ideologi Pancasila sedang diuji. Yudhi yakin tokoh umat Hindu di Indonesia bisa berkontribusi dan turut serta menanamkan kembali nilai – nilai luhur Pancasila kepada umatnya demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. (RDT)
