Dirjen Bimas Hindu Kukuhkan Guru Besar Pertama IAHN Tampung Penyang

Pengukuhan guru besar  Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (15/1/2024).

KALIMANTAN TENGAH, (BIMAS HINDU) – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija mengukuhkan guru besar Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (15/1/2024).

Adapun guru besar yang dikukuhkan Dirjen Bimas Hindu tersebut adalah Prof. Tiwi Etika, S.Ag., M.Ag., Ph.D sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat Agama Hindu.

Dirjen Bimas Hindu usai acara pengukuhan di Aula Serbaguna IAHN Tampung Penyang Palangkaraya, Senin (15/1/2024) menyampaikan rasa bangga atas dikukuhkannya 1 guru besar IAHN Tampung Penyang tersebut.

“Saya selaku Dirjen Bimas Hindu menyampaikan rasa bangga karena pada hari ini kita bisa mengukuhkan satu guru besar dari teman teman di IAHN Tampung Penyang di mana Prof. Tiwi Etika memang asli lahir di tanah Dayak ini dan tentu ini menjadi satu kebanggan bagi masyarakat Kalimantan Tengah karena putri terbaiknya telah mencapai jenjang jabatan tertinggi dalam akademik sebagai guru besar,” kata Prof. Duija.

“Kita ingin bahwa suatu saat Bu Tiwi akan berkontribusi tidak hanya kepada kampus tetapi juga kepada Kalimantan Tengah karena identitas Kaharingan, identitas Dayak itu harus juga diangkat sebagai kultur yang mewarnai Nusantara ini,” katanya menambahkan.

Selama ini, menurut Prof. Duija, orang-orang yang mempelajari dan memberikan klarifikasi terhadap etnis Kaharingan dan Etnis Dayak ini adalah bukan orang suku asli. Oleh karena itu, lanjut, Prof. Duija, pihaknya berharap agar lahirnya guru besar ini mampu mengangkat masyarakat Dayak.

“Saya berharap lahirnya guru besar ini akan mampu mengangkat masyarakat Dayak secara umum dan khususya adalah Kaharingan. Karena ini bidang ilmu yang ditekuni adalah filsafat dan sangat bersentuhan dengan kebudayaan di mana Kaharingan itu menjadi identitas di Kalimantan Tengah,” katanya.

Terakhir, sebagai pembina fungsional, pihaknya berharap akan ada banyak guru besar-guru besar yang lahir dari etnisitas Kahringan dan Dayak.

“Kita berharap teman-teman yang lahir dari etnisitas Kahringan dan Dayak ini semakin banyak yang bisa mencapai guru besar agar kita bisa memberikan warna baru terhadap kalimantan tengah ini tidak hanya dalam kampus tapi juga di daerah Kalimantan Tengah umumnya,” harapnya.

Prof. Duija menilai, sektor pendidikan di Kalimantan Tengah harus maju dan memiliki perguruan tinggi berkualitas karena sebagai penyangga ibu kota.

“Karena Kalimantan Tengah ini sebagai penyangga ibu kota maka sektor pendidikan itu harus maju bersama-sama, baik Islam, Kristen, Hindu dan lainnya itu harus punya perguruan tinggi yang sama-sama berkualitas. Apalagi ini juga merupakan akses pemerataan pendidikan di luar Jawa,” pungkasnya.

Pengukuhan Guru Besar IAHN Tampung Penyang Palangkaraya tersebut juga turut ditanggapi positif oleh Gubernur Kalimantan Tengah yang diwakili oleh Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko.

"Saya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya atas dikukuhkannya Profesor Tiwi Etika Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat Agama Hindu pada IAHN Tampung Penyang Palangkaraya ," ujar Yuas Elko, Senin (15/1/2024).


Berita Pusat LAINNYA