Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah

Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija saat menyerahkan SK Peralihan Pasraman menjadi Widyalaya di Kota Palangka Raya, Senin (18/3/2024) sore.

KALIMANTAN TENGAH, (BIMAS HINDU) - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI menyerahkan 9 Surat Keputusan (SK) Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.

Adapun total Pasraman Formal yang beralih menjadi Pendidikan Widyalaya berjumlah 105 dan sudah diresmikan pada Kamis (14/3/2024) lalu di Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penyerahan SK tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Prof. I Nengah Duija dan Direktur Pendidikan Hindu Trimo. 

Prof. Duija menyerahkan SK tersebut kepada 3 Widyalaya di Kota Palangka Raya yang terbentuk setelah resmi beralih status dari Pasraman Formal menjadi Widyalaya. Penerima SK tersebut yaitu perwakilan masing-masing yayasan yang menaungi Pratama Widyalaya Widya Bhakti Kota Palangka Raya, Pratama Widyalaya Parentas Kota Palangka Raya dan Adi Widyalaya Widya Bhakti Palangka Raya.

Penyerahan SK oleh Dirjen Bimas Hindu itu dilakukan di sela-sela kegiatan Workshop Pembinaan Moderasi Beragama dan Literasi Bagi Guru Pasraman yang diselenggarakan Bidang Bimbingan Masyasrakat Hindu Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah di Gedung Asrama Haji AL-Mabrur, Kota Palangka Raya. 

Prof.Duija dalam sambutannya mendorong peran serta seluruh lembaga agama dan keagamaan Hindu, organisasi pemuda dan umat Hindu secara keseluruhan termasuk Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu untuk bahu membahu berkolaborasi membangun atau mendirikan Widyalaya. Dengan adanya Widyalaya ini, kata dia, akan memberikan keuntungan berlipat terutama bagi kampus-kampus Hindu. 

"Yang perlu kita bangun sekarang adalah Widyalaya, baik dari TK sampai SMA/SMK karena perguruan tinggi kita membutuhkan input dari Widyalaya ini. Ketika ada 10 Widyalaya di Palangka Raya, paling tidak 60 Persen tamatannya pasti ke IAHN, yang 10 persennya ke Universitas Umum. Jika ada 10 Widyalaya maka tamatan PGSD, PGPAUD, Dharma Acarya itu akan terserap. Jadi kita membuatkan sekolah (Widyalaya, red) untuk Kampus, membuatkan sekolah (Widyalaya, red) untuk tamatan kampus. Siklusnya seperti itu," tutur Prof. Duija.

Penyerahan SK tersebut turut dihadiri oleh Rektor IAHN Tampung Penyang Palangka Raya dan para guru Pasraman setempat.

Terpisah, Direktur Pendidikan Hindu, Trimo juga telah menyerahkan 6 SK Peralihan Status Pasraman menjadi Widyalaya. Trimo menyerahkan SK tersebut di Kampus STAH Dharma Sentana Palu, Sulawesi Tengah pada hari Sabtu (16/03/2024) yang dihadiri oleh para guru Pasraman setempat dan para dosen.

SK Peralihan Pasraman menjadi Widyalaya itu diserahkan kepada perwakilan yayasan yang menaungi Pratama Widyalaya Rama Iswara Kabupaten Donggala, Pratama Widyalaya Guna Dharma Kabupaten Banggai, Pratama Widyalaya Tri Buana Sari Kabupaten Poso, Adi Widyalaya Guna Dharma Kabaputen Banggai, Madyama Widyalaya Dwi Jendra Kabupaten Donggala dan Utama Widyalaya Wira Dharma Palu. 

Dalam kesempatan itu Trimo menyampaikan hal senada dengan Dirjen Bimas Hindu yaitu mengharapkan terjalinnya kolaborasi semua unsur umat Hindu. 

"Selain itu, kami juga mohon doa restu sehingga 13 aturan turunan berupa petunjuk teknis penyelenggaran pendidikan Widyalaya segera selesai dan dapat disosialisasikan segera kepada seluruh Widyalaya yang terbentuk dari peralihan Pasraman," katanya.

Sebagai informasi, saat ini, Ditjen Bimas Hindu selain menaungi Pendidikan Widyalaya yang resmi dilaunching beberapa waktu lalu, juga menaungi 2 lembaga pendidikan Hindu yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan yaitu pasraman formal maupun nonformal. 


Berita Pusat LAINNYA