Pengunjung Antusias Pelajari Aksara Jawa Kuno di Booth Ditjen Bimas Hindu di HAB Ke-78 Kemenag

Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija saat mempraktikkan menulis Aksara Jawa Kuno di Booth Ditjen Bimas Hindu di JCC, Minggu (7/1/2024)

JAKARTA, (BIMAS HINDU) – Dalam agenda Dev-X di puncak perayaan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ditjen Bimas Hindu menggelar Booth Pembelajaran yang salah satunya memfasilitasi pengunjung untuk bisa menulis Aksara Jawa Kuno Jumat-Minggu (5-7/11/2024).

Sejumlah pengunjung pun mengaku antusias saat mengunjungi sekaligus praktik menulis Aksara Jawa Kuno. Salah satunya Totok Harmanto (33). Pria asli Jepara, Jawa Tengah itu mengaku tertarik dengan penulisan Aksara Jawa Kuno.

“Saya tertarik menulis ini karena seni. Saya ingin menerapkan aksara jawa ini untuk diterapkan ke dalam seni,” kata Totok di Booth Ditjen Bimas Hindu di JCC Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menurutnya, anak muda sekarang jarang yang menyukai tulisan jawa, apalagi milenial. “Saya kebetulan tukang ukir. Saya pengen aksara Jawa ini tidak hilang, sehingga saya ingin menerapkannya ke dalam seni ukir,” kata perajin ukir asli Jepara itu.

Sementara itu, Putu Eka Punayasa selaku fasilitator dari Ditjen Bimas Hindu menulis Aksara Jawa Kuno itu mengatakan, pengunjung yang ingin belajar menulis Aksara Jawa Kuno sangat beragam. Mulai muda sampai yang tua ada semua.

“Antusiasme belajar Aksara Jawa di Jakarta cukup tinggi,” kata Dosen Jawa Kuno Universitas Udayana Bali itu.

Para pengunjung yang datang ke Booth Ditjen Bimas Hindu, kata dia tidak hanya belajar saja, namun sekaligus praktik. Di lokasi, lanjut dia, sudah disediakan alat tulisnya semua dan pengunjung tinggal praktik saja.

“Mereka para pengungjung kebanyakan praktik menulis sederhana. Misalkan namanya sendiri atau nama keluarganya, yang penting mereka bisa langsung mempraktikkan di lokasi sekaligus. Ini sesuai instruksi Bapak Dirjen Bimas Hindu agar pengunjung bisa langsung praktik,” katanya.

Menurutnya, Aksara Jawa yang diajarkan di Booth Ditjen Bimas Hindu ini adalah Aksara Kawi. “Aksara Kawi ini adalah cikal bakal Aksara yang berkembang  di daerah-daerah,” katanya.

Praktik menulis Aksara Jawa Kuno ini menjadi salah satu keragaman Hindu Nusantara yang disuguhkan Ditjen Bimas Hindu di agenda Dev-X di puncak HAB ke-78 Kemenag. Selain menulis Aksara Jawa Kuno, Pengunjung juga difasilitasi untuk belajar praktik pengobatan tradisional Ayurvedic, praktik belajar membaca Sloka, praktik seni pahat dan yoga kesehatan.

Sementara itu, PIC Dev-X Unit Eselon 1 Ditjen Bimas Hindu Ni Wayan Pujiastuti mengatakan, Ditjen Bimas Hindu membuka Booth yang ia sebut sebagai Booth Pembelajaran. Hal itu, kata dia, karena di satu tempat ini pengunjung bisa belajar 5 hal sekaligus.

Puji berharap booth ini memperkenalkan kepada pengunjung bahwa Hindu Nusantara itu beragam. “ Hindu Nusantara itu memang beragam dengan keunikannya masing masing dengan cara atau praktik beragamanya yang berbeda, mengadopsi budaya lokal masing-masing. Itulah Hindu Nusantara,” jelasnya.


Berita Pusat LAINNYA