Prambanan - Dirjen Bimas Hindu, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija., M.Si melaksanakan konferensi pers terkait pelaksanaan pemusatan upacara "Tawur Agung" dalam rangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945 di kantor unit Taman Wisata Candi pada Senin 20 Maret 2023.

Pelaksanaan tawur agung dipusatkan di pelataran Candi Prambanan pada tanggal 21 Maret 2023 dengan berbagai rangkaian acara ritual keagamaan yang bertujuan untuk membersihkan alam.

Duija menyampaikan bahwa pada hakekatnya makna tawur agung adalah untuk melebur energi negatif di alam semesta dan memugarnya kembali menjadi energi positif sehingga selalu tercipta keharmonisan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan berbangsa.

"Setelah semua rangkaian Hari Suci Nyepi dilalui nantinya akan terlahir Manusia cerdas, terampil, bersih dan bijaksana dalam merwawat kebhinekaan dan menjaga persatuan kesatuan bangsa serta wujud nyata dari pelaksanaan Moderasi Beragama " jelas Duija.

Sekitar 30.000 umat Hindu diperkirakan akan hadir dalam upacara Tawur Agung di Candi Prambanan yang juga merupakan kali pertama Candi Prambanan ditutup untuk umum dalam pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945.

"Upacara Tawur Agung merupakan perwujudan dari implementasi Tri Hita Karana dimana umat Hindu menjaga hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan manusia" jelas IGP Alit Jaya.

Apresiasi juga patut diberikan kepada Kementerian Agama, Kementerian BUMN dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sehingga upacara Tawur Agung dan Hari Suci Nyepi bisa terselenggara dan dipusatkan di Candi Prambanan.

Duija didampingi Wisnu Bawa Tenaya (Ketua PHDI Pusat), IGP. Alit Jaya (Ketua Panitia Nyepi Nasional), Mardijono Nugroho (Direktur Operasi dan Pengembangan Infrastruktur TWC), Trimo (Direktur Urusan Agama Hindu), Pembimas Hindu Provinsi Jwa Tengah dan DI. Yogyakarta saat melaksanakan konferensi pers dihadapan awak media yang hadir.