Dirjen Bimas Hindu: Libatkan Anak-anak Muda dalam Sistem Pengelolaan Kampung Bali Bekasi

Dirjen Bimas Hindu Bersama Warga Kampung Bali Bekasi

Jakarta- Dirjen Bimas Hindu Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si. menghadiri kegiatan Simakrama di Kampung Bali atau sering disebut Kampung Pancasila yang terletak di Jalan Merpati Bali No 49 Rt 11/Rw 9 Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat. (15/1/2023).

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pembimas Hindu Prov. DKI Jakarta, Ketua PHDI Bekasi, tokoh-tokoh di Kampung Bali dan sekitarnya.

Prof. Duija sapaan Dirjen Bimas Hindu, mengatakan suasana Kampung Bali Bekasi ini terasa seperti berkunjung ke Pulau Dewata Bali, karena adanya Arsitektur dan Ornament ciri khas Bali yang sangat kental.

“Terasa seperti di Bali, dengan adanya Arsitektur dan Ornament ciri khas bali. Sehingga tidak heran jika rumah penduduk disini dipenuhi dengan ukiran bali serta didukung dengan penggunaan kain poleng (hitam putih) di beberapa pohon, selain itu dipasang penjor dan umbul-umbul untuk menyambut hari suci galungan dan kuningan yang menyusuri setiap jalan.” ujar Duija
Kampung Bali sendiri awalnya terbentuk karena penduduk pertama disana merupakan orang asli Bali yang disusul oleh warga lainnya yang kebetulan didominasi oleh orang Bali.

"Memang 70% penduduk disini merupakan warga asal Bali, dengan persamaan kebudayaan mereka inilah akhirnya kampung ini disebut sebagai Kampung Bali" ujar Ibu Ketua RT Kampung Bali.

Tidak hanya asritektur dan ornament saja, masyarakat disini juga memiliki mata pencaharian sampingan yang berlandaskan budaya Bali. Misalnya seperti sanggar tari yang mengajarkan tarian khas Bali. Sanggar tari ini dibangun atas dasar inisiatif warga untuk tetap menjaga kelestarian budaya meskipun berada di tengah perkotaan.

“Seharusnya disini kita mampu membuat suatu sistem pengelolaan yang melibatkan anak-anak muda lintas agama baik itu Hindu, Islam, Buddha, Kristen, Katolik maupun Khonghucu yang akan mengelola wisata berbasis religi dan budaya di kampung bali seperti halnya di Penglipuran yang mana wisatanya dikelola oleh anak-anak muda.” tutup Duija.


Berita Pusat LAINNYA