Mangupura, (17 Nopember 2016):
Dalam upaya memantapkan visi dan misi Kementerian Agama Kabupaten Badung terkait dengan peningkatan sradha bhakti umat, khususnya umat Hindu Ka.Kan.Kemenag Kab.Badung (I Nyoman Arya, S.Ag. M.Pd.H) inovasi tiada henti memenuhi undangan dari Desa Adat Legian dan sekaligus memberikan Dharma wecana dalam rangka Penyineban Ida Bhatara di pura Agung Desa Adat Legian, Kecamatan Kuta. Kegiatan yang dilaksanakan Pada Hari Kamis, 17 Nopember 2016. Atas undangan dari Bendesa Adat Legian ( I Gusti Ngurah Sudiasa, SH) yang sekaligus anggota DPRD Kabupaten Badung, untuk menyampaikan Dharma wecana dengan mengambil tema Cara Beragama Hindu Era Kekinian. Acara tersebut dihadiri oleh Prajuru Desa, Pemangku/Pinandita, dan seluruh masyarakat di desa Legian berjumlah kurang lebih 300 orang.
Dalam dharma wecananya Bapak Ka.Kan.Kemenag Kab.Badung dengan lugas menjelaskan beberapa hal, diantaranya: tentang tata cara beragama Hindu di Bali, yang diawali dari klen, Adat, dan Agama. Serta menyinggung terkait sejarah lahirnya agama Hindu yang berasal dari sungai Sindhu (India), tentang awal agama Hindu dengan nama agama Tirta (Tirta/air) di Bali. Meski Agama Hindu berasal dari India namun penerapan agama Hindu di India tidak sama dengan agama Hindu Bali. Hal ini disebabkan karena agama Hindu yang masuk ke Bali mengalami penyesuaian dengan adat dan budaya yang ada dan berkembang di Bali. Selain hal tersebut Ka.Kan.Kemenag juga menjelaskan beberapa hal mengenai pengabenan, tata titi sembahyang, upakara sebagai bentuk pelaksanaan yadnya, dan konsep pelinggih di Bali.
Respon positif langsung diutarakan oleh Bendesa Adat Legian atas Kepemimpinan Ka.Kan.Kemenag Kab. Badung, karena telah melakukan inovasi yang kreatif dalam upaya menyentuh langsung umat di tingkat akar rumput. Dan berharap untuk dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, sekaligus sebagai salah satu upaya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung untuk memperkuat eksistensi dan sinergitas dengan pemerintah daerah Kabupaten Badung, dalam upaya mewujudkan masyarakat Badung yang santhi dan jagathita. (Dana)
Dalam upaya memantapkan visi dan misi Kementerian Agama Kabupaten Badung terkait dengan peningkatan sradha bhakti umat, khususnya umat Hindu Ka.Kan.Kemenag Kab.Badung (I Nyoman Arya, S.Ag. M.Pd.H) inovasi tiada henti memenuhi undangan dari Desa Adat Legian dan sekaligus memberikan Dharma wecana dalam rangka Penyineban Ida Bhatara di pura Agung Desa Adat Legian, Kecamatan Kuta. Kegiatan yang dilaksanakan Pada Hari Kamis, 17 Nopember 2016. Atas undangan dari Bendesa Adat Legian ( I Gusti Ngurah Sudiasa, SH) yang sekaligus anggota DPRD Kabupaten Badung, untuk menyampaikan Dharma wecana dengan mengambil tema Cara Beragama Hindu Era Kekinian. Acara tersebut dihadiri oleh Prajuru Desa, Pemangku/Pinandita, dan seluruh masyarakat di desa Legian berjumlah kurang lebih 300 orang.
Dalam dharma wecananya Bapak Ka.Kan.Kemenag Kab.Badung dengan lugas menjelaskan beberapa hal, diantaranya: tentang tata cara beragama Hindu di Bali, yang diawali dari klen, Adat, dan Agama. Serta menyinggung terkait sejarah lahirnya agama Hindu yang berasal dari sungai Sindhu (India), tentang awal agama Hindu dengan nama agama Tirta (Tirta/air) di Bali. Meski Agama Hindu berasal dari India namun penerapan agama Hindu di India tidak sama dengan agama Hindu Bali. Hal ini disebabkan karena agama Hindu yang masuk ke Bali mengalami penyesuaian dengan adat dan budaya yang ada dan berkembang di Bali. Selain hal tersebut Ka.Kan.Kemenag juga menjelaskan beberapa hal mengenai pengabenan, tata titi sembahyang, upakara sebagai bentuk pelaksanaan yadnya, dan konsep pelinggih di Bali.
Respon positif langsung diutarakan oleh Bendesa Adat Legian atas Kepemimpinan Ka.Kan.Kemenag Kab. Badung, karena telah melakukan inovasi yang kreatif dalam upaya menyentuh langsung umat di tingkat akar rumput. Dan berharap untuk dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, sekaligus sebagai salah satu upaya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung untuk memperkuat eksistensi dan sinergitas dengan pemerintah daerah Kabupaten Badung, dalam upaya mewujudkan masyarakat Badung yang santhi dan jagathita. (Dana)
