Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si mengapresiasai kegiatan Upacara Menek Bajang/Bujang dan Metatah Massal yang dilaksanakan umat Hindu Banjar Suka Duka Hindu Dharma Cibinong Jawa Barat.
 
“Ini solusi yang terbaik untuk sahabat-sahabat kita, saudara-saudara kita yang berada tercecer diluar Bali” Tegas Prof. Duija saat memberikan sambutan di Pura Raditya Dharma Cibinong, Jawa Barat Senin (17/04) Pagi.

Menurut mantan Rektor IHDN Denpasar ini, faktor kerja yang jauh dari Bali dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan upacara cukup banyak sehingga upacara metatah bisa di efisienkan dengan metatah massal. 

“Meski dilakukan secara massal , upacara ini tidak mengurangi makna yang tersurat di dalam sastra agama.  Ketika kita berbicara soal makna, kalau itu sudah dipenuhi, saya kira persoalan tempat dan cara metatah itu bukan persoalan yang prinsip. Prinsipnya ritual tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang tersurat” kata Prof. Duija. 

Menurut Prof. Duija, Upacara Metatah bisa dimaknai sebagi kegiatan penyempurnaan sebagai manusia. “Manusa memiliki tiga dimensi Bhuta ya, Manusa ya, dewa ya, untuk menetralisir sifat-sifat buruk bhuta, manusia melakukan upacara metatah sehingga menjadi manusa seutuhnya” sambung Prof. Duija

Menurut Ketua Panita Putu Bayu Kartika Yasa, Upacara Metatah Masal tahun ini merupakan kegiatan yang kedua yang dilaksanakan Banjar Suka Duka Hindu Dharma Cibinong. Kegiatan Metatah Massal yang pertama kali dilakukan pada tahun 2011 lalu. 

Upacara Rajasewala dan Metatah Masal di Puput oleh Ida Pedanda Gde Panji Sogata dan diikuti oleh 74 Orang dari 51 KK yang berasal dari Banjar Cibinong dan beberapa peserta dari Banjar Ciangsana, Kota Bogor.  

Selain dihadiri Dirjen Bimas Hindu, Pembukaan Upacara Rajasewala dan Metatah Masal banjar Cibinong juga dihadiri Badan Bangkesbangpol Kab. Bogor, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. Jabar, PHDI kab. Bogor, dan Pengurus PBNU Kab Bogor.