Mataram – Pernyataan tegas tersebut disampaikan Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija pada saat memberikan pengantar Orasi Ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, pada Senin  Pagi (20/02) di Aula Kampus IAHN Gde Pudja Mataram, NTB. 

"Yang terlambat akan ditinggal, yang tidak mau dalam barisan ke luar, kereta api tidak akan berhenti kalau tidak sampai pada tujuan" tegasnya.

Prof. Duija sebagai perpanjangan tangan Menteri Agama menyampaikan jangan sampai ada ASN Kementerian Agama yang kinerjanya hanya membebani negara tetapi tidak memiliki kinerja terhadap institusinya sendiri.

"Kalau tidak nyaman menjadi dosen di IAHN Gde Pudja Mataram lebih baik ke luar, yang tidak merasa memiliki Gde Puja Mataram lebih baik ke luar atau dikeluarkan" Kata Prof Duija lagi.

Dirinya meminta seluruh ASN di IAHN Gde Pudja Mataram kompak dan bersatu dalam melakukan inovasi dan memajukan kualitas Pendidikan Hindu.

Sementara itu, Rektor IAHN Gde Pudja Mataram Dr. Ir. I Wayan Wirata, A.Ma., S.E., M.Si dalam sambutannya mengharapkan peran serta seluruh komponen masyarakat Hindu untuk memajukan Pendidikan Hindu di Kota Mataram dan Provinsi NTB pada umumnya.  

"Diharapkan kita bersama-sama serius mendukung serta membangun suatu komitmen bersama dan konsisten selalu bersinergi untuk ikut ambil bagian membantu mewujudkan harapan masyarakat Hindu NTB yang bersandar pada kualitas dan profesionalisme utamanya kualitas sumber daya manusia yang berkarakter religius, tidak mudah menyerah, rendah hati, terbuka, punya inovasi, jujur, sopan ramah dan bertanggung jawab." harap Wayan Wirata. 

Sidang Senat terbuka diselenggarakan sebagai rangkaian acara Dies Natalis yang ke-22 dan yang ketiga pasca perubahan status Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Puja Mataram menjadi Institut Agama Hindu Negeri Gede Puja Mataram.